Nojoto: Largest Storytelling Platform

Ketika namamu kusebut, Beberapa kenangan menggenan

Ketika namamu kusebut,
Beberapa kenangan menggenang diingatan
Hadir di tiap kejap
Di tempat terakhir kali kulihat puisimu,
Untukku

Dari apa yang telah kubaca
Hanya mimpi yang kini jadi satu-satunya tempat aku menemu kamu
Dan dari apa yang tak bisa kusampaikan langsung lewat ucap
Pelukmu tetaplah bidang ternyaman untukku meluapkan gebu

Aku padamu,
Masihlah seperti dulu
Aku padamu,
Masih tetap berharap
Mendapat dekapan singkat
Meski itu hanya sekedar memberi jejak

Aku padamu,
Teramat rindu! Ketika namamu kusebut,
Beberapa kenangan menggenang diingatan
Hadir di tiap kejap
Di tempat terakhir kali kulihat puisimu,
Untukku

Dari apa yang telah kubaca
Hanya mimpi yang kini jadi satu-satunya tempat aku menemu kamu
Ketika namamu kusebut,
Beberapa kenangan menggenang diingatan
Hadir di tiap kejap
Di tempat terakhir kali kulihat puisimu,
Untukku

Dari apa yang telah kubaca
Hanya mimpi yang kini jadi satu-satunya tempat aku menemu kamu
Dan dari apa yang tak bisa kusampaikan langsung lewat ucap
Pelukmu tetaplah bidang ternyaman untukku meluapkan gebu

Aku padamu,
Masihlah seperti dulu
Aku padamu,
Masih tetap berharap
Mendapat dekapan singkat
Meski itu hanya sekedar memberi jejak

Aku padamu,
Teramat rindu! Ketika namamu kusebut,
Beberapa kenangan menggenang diingatan
Hadir di tiap kejap
Di tempat terakhir kali kulihat puisimu,
Untukku

Dari apa yang telah kubaca
Hanya mimpi yang kini jadi satu-satunya tempat aku menemu kamu