New mengerti Quotes, Status, Photo, Video

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Kelak di musim lain kau akan mengerti Menunggu adalah perihal menguji kesadaran; Bukan kesabaran. Kelak di musim lain kau akan mengerti Menunggu adalah perihal menguji kesadaran; Bukan kesabaran.

Kelak di musim lain kau akan mengerti Menunggu adalah perihal menguji kesadaran; Bukan kesabaran. Kelak di musim lain kau akan mengerti Menunggu adalah perihal menguji kesadaran; Bukan kesabaran.

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Semoga pada saat yang tepat Kau bisa mengerti Cinta tak sekedar butuh ucapan Tapi juga butuh kepastian Semoga pada saat yang tepat Kau bisa mengerti Cinta tak sekedar butuh ucapan Tapi juga butuh kepastian

Semoga pada saat yang tepat Kau bisa mengerti Cinta tak sekedar butuh ucapan Tapi juga butuh kepastian Semoga pada saat yang tepat Kau bisa mengerti Cinta tak sekedar butuh ucapan Tapi juga butuh kepastian

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Cinta tak bermata Tapi ia tak sebuta kita, Nan selalu menantikan senja Tanpa mau mengerti arti hadirnya pagi Jauh disebelumnya Cinta tak bermata Tapi ia tak sebuta kita, Nan selalu menantikan senja Tanpa mau mengerti arti hadirnya pagi Jauh disebelumnya

Cinta tak bermata Tapi ia tak sebuta kita, Nan selalu menantikan senja Tanpa mau mengerti arti hadirnya pagi Jauh disebelumnya Cinta tak bermata Tapi ia tak sebuta kita, Nan selalu menantikan senja Tanpa mau mengerti arti hadirnya pagi Jauh disebelumnya

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Membicarakan sisa tangis pada malam Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan, Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan hembus Lalu selebihnya ...., kembali hening Membicarakan sisa tangis pada malam Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan hembus Lalu

Membicarakan sisa tangis pada malam Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan, Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan hembus Lalu selebihnya ...., kembali hening Membicarakan sisa tangis pada malam Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan hembus Lalu

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Selayaknya sebuah penyesalan yang datang di setelahnya Mungkin, hanya ranting yang paling mengerti makna ikhlas Tatkala angin mematahkan daun Dan menerbangkannya Menuju masa nan melumatnya hingga entah Selayaknya sebuah penyesalan yang datang di setelahnya Hanya ranting yang paling mengerti makna ikhlas Tatkala angin mematahkan daun Dan men

Selayaknya sebuah penyesalan yang datang di setelahnya Mungkin, hanya ranting yang paling mengerti makna ikhlas Tatkala angin mematahkan daun Dan menerbangkannya Menuju masa nan melumatnya hingga entah Selayaknya sebuah penyesalan yang datang di setelahnya Hanya ranting yang paling mengerti makna ikhlas Tatkala angin mematahkan daun Dan men

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Membicarakan sisa tangis pada malam Mungkin, Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan, Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan hembus Lalu selebihnya ...., Kembali hening tanpa memberi riak Membicarakan sisa tangis pada malam Mungkin, Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan, Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan he

Membicarakan sisa tangis pada malam Mungkin, Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan, Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan hembus Lalu selebihnya ...., Kembali hening tanpa memberi riak Membicarakan sisa tangis pada malam Mungkin, Hanya angin yang mengerti arti perihku Tanpa tuntutan, Sesekali hanya menyapa tubuhku dengan he

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

GERUTU RINDU Semoga esok kau mulai mengerti Bagaimana sepotong bibirku menunggu sosokmu datang Mengendap-ngendap di sela ingat, Memberi jejak lukisan Di antara gerutu yang dicumbui rindu O Tuhan .... Sebenarnya apa yang telah kaulakukan dengan isi kepalaku?! GERUTU RINDU Semoga esok kau mulai mengerti Bagaimana sepotong bibirku menunggu sosokmu datang Mengendap-ngendap di sela ingat Memberi jeja

GERUTU RINDU Semoga esok kau mulai mengerti Bagaimana sepotong bibirku menunggu sosokmu datang Mengendap-ngendap di sela ingat, Memberi jejak lukisan Di antara gerutu yang dicumbui rindu O Tuhan .... Sebenarnya apa yang telah kaulakukan dengan isi kepalaku?! GERUTU RINDU Semoga esok kau mulai mengerti Bagaimana sepotong bibirku menunggu sosokmu datang Mengendap-ngendap di sela ingat Memberi jeja

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Terima kasih untukku, Yang masih mau bangkit Meski dianggap sebagai biang sakit Terima kasih untukmu Yang telah memberi noda hitam di namak

Terima kasih untukku, Yang masih mau bangkit Meski dianggap sebagai biang sakit Terima kasih untukmu Yang telah memberi noda hitam di namak

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

(BI)DARI DRAMA Aku membelah rembulan Dengan mata telanjang Kubagi menjadi tujuh Saat malaikat meminta bagian ke sembilan Di langit; Kulihat sosok bidadari khusyu merapikan jubahnya Menghapus sisa bedak dengan sebelah tangan Lalu berkata; Dosamu pahalaku! Aku hanya terdiam Merasakan getaran lain : angin menggelitik rindu Meminta jatah pada tuhan yang memberiku sangkar Ah ... Sebenarnya, Aku berusaha tak ingin mengerti ini dan itu Namun kini mataku tak bisa menahan tawa Tatkala sang bidadari mengajakku bermain drama Pajajaran, 3 Agustus 2015 (BI)DARI DRAMA Aku membelah rembulan Dengan mata telanjang Kubagi menjadi tujuh Saat malaikat meminta bagian ke sembilan Di langit;

(BI)DARI DRAMA Aku membelah rembulan Dengan mata telanjang Kubagi menjadi tujuh Saat malaikat meminta bagian ke sembilan Di langit; Kulihat sosok bidadari khusyu merapikan jubahnya Menghapus sisa bedak dengan sebelah tangan Lalu berkata; Dosamu pahalaku! Aku hanya terdiam Merasakan getaran lain : angin menggelitik rindu Meminta jatah pada tuhan yang memberiku sangkar Ah ... Sebenarnya, Aku berusaha tak ingin mengerti ini dan itu Namun kini mataku tak bisa menahan tawa Tatkala sang bidadari mengajakku bermain drama Pajajaran, 3 Agustus 2015 (BI)DARI DRAMA Aku membelah rembulan Dengan mata telanjang Kubagi menjadi tujuh Saat malaikat meminta bagian ke sembilan Di langit;

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

AKU ATAU KAMU?! Ingatanku padamu, Kuabadikan di sini Berserakan di antara waktu nan merangkak kaku Tika napasku mengukir jejak untuk kemudian Untuk diammu, Tak kan kutinggalkan genangan di mata Meski genggaman terus memudar Terkurung jiwamu nan lebih menghamba pada enggan Aku atau kamu? Di sebentar hinggap dan kemudian terbang Timbul tenggelam di antara rindu dan dengusan Dan lalu, Memilih lesu pada hitungan ke sembilan Aku atau kamu, sayang? Yang terus menumbuhkan tanduk Tanpa mengerti arti denyut yang tinggal hitungan sekian Aku atau kamu, sayang?! Pajajaran, 4 Januari 2017 AKU ATAU KAMU?! Ingatanku padamu, Kuabadikan di sini Berserakan di antara waktu nan merangkak kaku Tika napasku mengukir jejak untuk kemudi

AKU ATAU KAMU?! Ingatanku padamu, Kuabadikan di sini Berserakan di antara waktu nan merangkak kaku Tika napasku mengukir jejak untuk kemudian Untuk diammu, Tak kan kutinggalkan genangan di mata Meski genggaman terus memudar Terkurung jiwamu nan lebih menghamba pada enggan Aku atau kamu? Di sebentar hinggap dan kemudian terbang Timbul tenggelam di antara rindu dan dengusan Dan lalu, Memilih lesu pada hitungan ke sembilan Aku atau kamu, sayang? Yang terus menumbuhkan tanduk Tanpa mengerti arti denyut yang tinggal hitungan sekian Aku atau kamu, sayang?! Pajajaran, 4 Januari 2017 AKU ATAU KAMU?! Ingatanku padamu, Kuabadikan di sini Berserakan di antara waktu nan merangkak kaku Tika napasku mengukir jejak untuk kemudi