New jemar Quotes, Status, Photo, Video

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Saatnya membaca debar Tika rindu kubuat ingat Pada kenangan yang masih bisa kubilang dengan jemari Di bawah cahaya yang kubuat sedikit remang Saatnya membaca debar Tika rindu kubuat ingat Pada kenangan yang masih bisa kubilang dengan jemari Di bawah cahaya yang kubuat sedikit reman

Saatnya membaca debar Tika rindu kubuat ingat Pada kenangan yang masih bisa kubilang dengan jemari Di bawah cahaya yang kubuat sedikit remang Saatnya membaca debar Tika rindu kubuat ingat Pada kenangan yang masih bisa kubilang dengan jemari Di bawah cahaya yang kubuat sedikit reman

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Pagi ini, Ada kata-kata begitu lembut Berjatuhan selaksa hujan Ketika aku berdiri di bawah langit-Mu Menengadahkan sepuluh jemari "maafkanlah dia yang membuatmu begitu sakit. Sebab, semesta akan memberkatimu penuh!" Pagi ini, Ada kata-kata begitu lembut Berjatuhan selaksa hujan Ketika aku berdiri di bawah langit-Mu Menengadahkan sepuluh jemari "maafkanl

Pagi ini, Ada kata-kata begitu lembut Berjatuhan selaksa hujan Ketika aku berdiri di bawah langit-Mu Menengadahkan sepuluh jemari "maafkanlah dia yang membuatmu begitu sakit. Sebab, semesta akan memberkatimu penuh!" Pagi ini, Ada kata-kata begitu lembut Berjatuhan selaksa hujan Ketika aku berdiri di bawah langit-Mu Menengadahkan sepuluh jemari "maafkanl

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

Maafkan aku, Hanya jemariku yang melepasmu Tidak dengan hati dan pikirku Harusnya seperti katamu, Selesai .... Ya selesai! Pergi tanpa mengingat ini dan itu Kuakui, Takdir memang selalu benar Kini Tuhan membuat kita lebih jauh Mungkin agar aku sadar, Bahwa cinta tak butuh dekat di mata Namun cukuplah dekat dalam do'a Maafkan aku, Hanya jemariku yang melepasmu Tidak dengan hati dan pikirku Harusnya seperti katamu, Selesai .... Ya selesai! Pergi tanpa meng

Maafkan aku, Hanya jemariku yang melepasmu Tidak dengan hati dan pikirku Harusnya seperti katamu, Selesai .... Ya selesai! Pergi tanpa mengingat ini dan itu Kuakui, Takdir memang selalu benar Kini Tuhan membuat kita lebih jauh Mungkin agar aku sadar, Bahwa cinta tak butuh dekat di mata Namun cukuplah dekat dalam do'a Maafkan aku, Hanya jemariku yang melepasmu Tidak dengan hati dan pikirku Harusnya seperti katamu, Selesai .... Ya selesai! Pergi tanpa meng

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

TABUR ANGKA Engkau bukan yang ke sembilan Memukul diam lima Saat tiga melayang di depan mata Hingga tujuh pun tunduk dalam sujud Di sini, Diam-diam tanganku memukul mundur empat Ketika enam berjalan tepat di permukaan Menjadikan satu dalam pijakkan ke delapan Dua-dua jemariku menunggu sua Nol menggelinjang berikan cela Dikoma, Dititik, Pada seru kupintal tanya Dimana aku harus menunggumu? Pajajaran, 26 Desember 2015 TABUR ANGKA Engkau bukan yang ke sembilan Memukul diam lima Saat tiga melayang di depan mata Hingga tujuh pun tunduk dalam sujud Di sini,

TABUR ANGKA Engkau bukan yang ke sembilan Memukul diam lima Saat tiga melayang di depan mata Hingga tujuh pun tunduk dalam sujud Di sini, Diam-diam tanganku memukul mundur empat Ketika enam berjalan tepat di permukaan Menjadikan satu dalam pijakkan ke delapan Dua-dua jemariku menunggu sua Nol menggelinjang berikan cela Dikoma, Dititik, Pada seru kupintal tanya Dimana aku harus menunggumu? Pajajaran, 26 Desember 2015 TABUR ANGKA Engkau bukan yang ke sembilan Memukul diam lima Saat tiga melayang di depan mata Hingga tujuh pun tunduk dalam sujud Di sini,

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

OBITUARI AGUSTUS Sebuah pesta kopi Di hari perayaan aku pergi Pada selangkah menuju merdeka Dan jemariku menggantung pena Kataku, Tak akan ada yang kubuang Biar mengekal di Ingatan Meski sesekali mendengung di gendang Sungguh bukan karena mau, Langkah ini sebenarnya tak ingin Namun petunjuk memberiku wasiat Gunung lebih indah dipandang Dari pada sebiji kelikir yang terkepal Ingatlah ini tika esok kita beradu napas Sisakan waktu sehari untukku Kita lucuti helai demi helai baju yang masih tersisa di pinggang Pajajaran, 3 Agustus 2020 OBITUARI AGUSTUS Sebuah pesta kopi Di hari perayaan aku pergi Pada selangkah menuju merdeka Dan jemariku menggantung pena Kataku,

OBITUARI AGUSTUS Sebuah pesta kopi Di hari perayaan aku pergi Pada selangkah menuju merdeka Dan jemariku menggantung pena Kataku, Tak akan ada yang kubuang Biar mengekal di Ingatan Meski sesekali mendengung di gendang Sungguh bukan karena mau, Langkah ini sebenarnya tak ingin Namun petunjuk memberiku wasiat Gunung lebih indah dipandang Dari pada sebiji kelikir yang terkepal Ingatlah ini tika esok kita beradu napas Sisakan waktu sehari untukku Kita lucuti helai demi helai baju yang masih tersisa di pinggang Pajajaran, 3 Agustus 2020 OBITUARI AGUSTUS Sebuah pesta kopi Di hari perayaan aku pergi Pada selangkah menuju merdeka Dan jemariku menggantung pena Kataku,

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

SELIR(A)MU Laksana kupu-kupu yang memandang rembulan dari bawah tebing Jiwa terasa kerdil Namun jemari kukuh ingin menggenggam biasnya Tuk hanya sekedar pastikan; Ini bukanlah delusi Bahkan di ketika sayapku menjulur Di antara selangkanganmu Malam merayap, Dan mataku mendekati pucuknya Mengayun sepenggal kutukan Entah dengan siapa Pun dimana Benak tlah kadung tangguhkan lillah Demi segenggam batang lingga Yang harus kubuat terkulai sempurna Suara-suara lirih tertangkap gendang Bunyi kecipak liur di beberapa kecupan Diiringi lenguh dan ratap nan meradang Dan lalu …., Lesap! Di seketika benih tertanam penuh dalam gua garba Tanah pamah telah dicampakan Lembar-lembar arta berloncatan Cinta dan rindu telah jadi kiasan Dibutakan nafsi Nan bergelimang di atas ranjang gongli Pajajaran, 29 Januari 2018 SELIR(A)MU Laksana kupu-kupu yang memandang rembulan dari bawah tebing Jiwa terasa kerdil Namun jemari kukuh ingin menggenggam biasnya Tuk

SELIR(A)MU Laksana kupu-kupu yang memandang rembulan dari bawah tebing Jiwa terasa kerdil Namun jemari kukuh ingin menggenggam biasnya Tuk hanya sekedar pastikan; Ini bukanlah delusi Bahkan di ketika sayapku menjulur Di antara selangkanganmu Malam merayap, Dan mataku mendekati pucuknya Mengayun sepenggal kutukan Entah dengan siapa Pun dimana Benak tlah kadung tangguhkan lillah Demi segenggam batang lingga Yang harus kubuat terkulai sempurna Suara-suara lirih tertangkap gendang Bunyi kecipak liur di beberapa kecupan Diiringi lenguh dan ratap nan meradang Dan lalu …., Lesap! Di seketika benih tertanam penuh dalam gua garba Tanah pamah telah dicampakan Lembar-lembar arta berloncatan Cinta dan rindu telah jadi kiasan Dibutakan nafsi Nan bergelimang di atas ranjang gongli Pajajaran, 29 Januari 2018 SELIR(A)MU Laksana kupu-kupu yang memandang rembulan dari bawah tebing Jiwa terasa kerdil Namun jemari kukuh ingin menggenggam biasnya Tuk

Srikandi Indung

+ Follow

Report AbuseCopy Text

SEPENGGAL CORETAN MALAMKU TENTANGMU II Regulus di langit kelam, menghiasi mataku dengan rasi nan memola. Hantarkan ingatan yang menggelembu

SEPENGGAL CORETAN MALAMKU TENTANGMU II Regulus di langit kelam, menghiasi mataku dengan rasi nan memola. Hantarkan ingatan yang menggelembu